Nofi Candra Tampung Aspirasi  Warga Sekolah

AROSUKA (Minangsatu) – SMA Negeri 1 Kubung, Kabupaten Solok, Senin (23/1)  menerima kunjungan anggota DPD-RI H. Nofi Candra,SE. Senator RI asal Sumatera Barat itu datang  dalam rangka mengisi masa reses I tahun 2017 di Sumatera Barat. Selain ramah tamah dengan majelis guru setempat, Nofi Candra berkenan menjadi Inspektur Upacara guna memotivasi ratusan generasi muda calon intelektual di SMA tersebut.

Dihadapan ratusan siswa yang megikuti upacara, anggota DPD RI yang juga mantan ketua KNPI itu membero pencerahan tentang bagaimana generasi muda harus selalu berusaha memgembangkan jatidiri dalam mencapai cita-cita. Dirinya berpesan agar Siswa SMA Neheri 1 Kubung tidak mudah terpengaruh dengan perkembangan jaman yangenawarkan berbagai budaya yang selalu menjadi ancaman generasi mendatang. " Banyak hal hal posotif yang bisa dilakukan siswa dalam usaha mengembangkan diri dan kreatifitas," ujar Nofi Candra.

Ia juga mewanti wanti agar pelajar tidak mudaH tergiur dengan kegiatan yang merugikan masa depan. Salah satunya adalah pengaruh bahaya narkoba dan pergaulan benas. Sebagai generasi muda yang tumbuh dalam peradaban Minangkabau yang elok, yang mengedepankan falsafah adat basandi syarak-syarak nasamsi kitabulah, mestinya para siswa mampu menjauhi diri dari kegiatan yang merugikan diri dan masa depan kita. " Saat ini tugas adik-adik adalah belajar untuk mencapai cita-cita. Nelajarlah saja dengan baik dan mendapatkan prestasi yang baik pula," tutur Nofi Candra. 

Disi lain, kepala SMA N Kubung Refizal Zoni dalam temu ramah dengan Nofi Cansdra mengungkapkan, masalah banjir  yang kerap mengancam SMA Negeri 1 Kubung selalu menjadi masalah klasik. Kala musim hujan, paling tidak dua kali dalam setahun, sekolah yang berada di bantaran batang Lembang di kawasan Rawang Sari, jorong Galangganh Tangah Selayo, kecamatan Kubung itu, terus menjadi sasaran banjir yang menganggu proses belajar mengajar bagi siswa setempat. " Bahkan pada banjir awal Januari tahun 2017 lalu, air tergenang mencapai setiggi satu meter. Kondisi ini terus menganggu kita di SMA 1 Kubung, " ujar  Refinal Zoni

Dari aspek bangunan dan infrastuktur sekolah, kata Refinal, sepintas SMA Negeri 1 Kubung tidak ada masalah. Bahkan dibanding sekolah lain, infrastrukturnya sudah cukup memadaj untuk ukuran sebuah sekolah menengah atas. Namun sebenarnya seperti bom waktu, banjir sewaktu-wakrubdatanf mengancam proses PBM karena lokasisnya berada di pinggir Batang Lembang dengan posisi relatif rendah.

 Pihaknya bersama komite sudah sering mengajukan revitalisasi ke pemerintah melalui dinas Pendidikan Kabupaten Solok. Bahkan permohonan revitalisasi bangunan sekolah melalui proposal juga telah disampaikan kepada pemerontah provinsi Sumbar dan Kementrian Pendidikan. " Karena sekarang pak Nofi (Candra) datang ke SMA Kubung, kami berharap dapat menyampaikan aspirasi sekolah ke pemerontah pusat. Sebagai anggota DPD-RI, diharapkan ikut mengawal harapan SMA Kubung agar dapat dilakukan pembangunan gedung dengan konstruksi bertingkat," papar Refinal Zoni.

Kecuali soal ancaman banjir, salah seorang guru menguatkan harapan pihak sekolah agar dua unit gedung yang berada di dasar lebih rendah dapat direhebalitasi dengan bangunan yang lebih tingkat. Selain itu, suasana ruang majelis guru juga dirasakan semakin sumpek karena ukurannya samgat kecil untuk menampung senamyak 60 orang guru-guru yang lagi beristirahat atau mengikuti rapat majelia guru. " Kami bahkan adakalanya duduk berdempet karena ruangan majelis guru samgat sempit," ujarnya.

Memanggapi harapan para guru SMA Negeri 1 Kubung  itu, Nofi Candra tidak mau meninggalkan janji. Apalagi dalam kapasitasnya sebahai anggota DPD yang kewenangannya terhadap anggaran dan kebijakan sangat terbatas, membuat dirinya tidak bisa memastikan tentang apa yang dibutuhkan sekolah dan masyaralat luas. 

Namun demikian bukan berarti tidak memiloki komitmen untuk membamtu daerah. Palong tidak secara kelembagaan melalui komite-komite di DPD RI, Nofi mengaku akan mendorong kementrian pendidikan agar bisa melakukan kajian dan syukur-syukur merealisasikan keinginan kita bersama. " Kita akan berupaya mendekati kementrian pendidikan untuk meneruskan permohonan sekolah ini," ujar Nofi.

[ Veirzal Sarosa ]